Mengenal Situs Peningki Lama, Wisata Budaya di Kalimantan Utara
Situs Peningki Lama (kemdikbud.go.id)

Bagikan:

KALIMANTAN UTARAProvinsi Kalimantan Utara adalah salah satu wilayah di Nusantara yang menyimbang banyak wisata alam yang menarik para wisatawan. Namun terdapat wisata budaya di Kalimantan Utara yang tidak kalah menarik untuk dikunjungi.

Adalah Situs Peningki Lama yang berlokasi di Kelurahan Mamburungan, Kecamatan Tarakan Timur, Kota Tarakan, adalah salah satu tempat wisata kebudayaan yang patut untuk dipertimbangkan.

Wisata Budaya di Tarakan Kalimantan Utara

Situs Peningki Lama memiliki berbagai benda cagar budaya seperti meriam, pillbox bunker dan gudang logistik.

Pada masa lalu, meriam-meriam di Peningki Lama berfungsi mengamankan pantai dan laut dari serangan musuh, maka akan terlihat deretan meriam diletakkan berdekatan dengan garis pantai.

Sementara itu, Pillbox Bunker adalah bangunan pertahanan yang dibuat dari tembok tebal dan memiliki lubang atau jendela pandang yang sempit. Bangunan tersebut lazim dipakai sebagai tembok pertahanan ketika Perang Dunia II.

Di dalam Pillbox Bunker terdapat senjata lengkap untuk menghalau musuh yang datang dari garis pantai. Selain itu, bunker tersebut juga digunakan sebagai gardu pandang untuk mengetahui arah datangnya musuh.

Kemudian gudang logistik di Situs Peningki Lama digunakan untuk menyimpan berbagai keperluan dan logistik tentara ketika perang.

Terdapat tiga gudang logistik di Situs Peningki Lama yang secara umum semuanya memiliki bentuk yang sama, meskipun ukurannya berbeda-beda.

Situs Peningki Lama dan Sejarah Kota Tarakan

Terdapat hubungan sejarah antaran keberadaan situs Peningki Lama dan asal-usul Kota Tarakan.

Tarakan merupakan pulau di lepas pantai dengan luas 303 km2 yang sebagian besar wilayahnya terdiri dari rawa dan bukit yang ditutupi hutan lebat.

Pada masa penjajahan Belanda, Tarakan adalah wilayah penting lantaran setiap bulannya mampu memproduksi minyak sebanyak 80.000 barrel.

Minyak yang dihasilkan dari Tarakan sudah dimulai sejak tahun 1897. Bahkan, sebelum meletus Perang Dunia II, Tarakan dapat menghasilkan sebanyak 6 juta barrel minyak setiap tahunnya.

Lantaran memiliki kekayaan yang tidak ternilai, Belanda pada masa itu mempertahankan wilayah Tarakan baik itu dari darat, laut, dan udara. Hal tersebut adalah alasan mengapa Belanda membangun sejumlah bunker, meriam pantai, dan beberapa bangunan pengintai.

Perang Dunia II meletus, Jepang melakukan invasi militer ke Asia dan pada tanggal 11 dan 12 Januari 1942 terjadi Pertempuran Tarakan.

Tarakan hanya pulau kecil yang berawa-rawa, namun terdapat 700 sumur minyak, penyulingan minyak, dan lapangan udara yang menjadi tujuan utama Kekaisaran Jepang dalam Perang Pasifik.

Selain wisata budaya di Kalimantan Utara, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!