JAKARTA – Pernyataan penyelenggara Academy Award, akrab dikenal dengan Piala Oscar, mengenai penggunaan Artificial Intelligence (AI) di dalam film menarik perhatian karena dicantumkan dalam aturan terbaru.
Pada 21 April lalu, pihak Academy of Motion Picture Arts and Sciences mengatakan bahwa AI tidak akan merugikan peluang memenangkan nominasi. Oleh karena itu, mereka tidak akan mengkritik para pembuat film yang memanfaatkan AI.
"Mengenai AI Generatif dan perangkat digital lain yang digunakan dalam pembuatan film, perangkat tersebut tidak membantu maupun merugikan peluang untuk mendapatkan nominasi. Akademi dan setiap cabang akan menilai pencapaian tersebut," jelas Academy.
Untuk menegaskan bahwa peran manusia lebih penting, Academy menjelaskan bahwa pihaknya akan mempertimbangkan 'sejauh mana manusia berada di inti kepengarangan kreatif'. Hal ini yang akan menjadi pertimbangan dalam memilih pemenang penghargaan.
BACA JUGA:
Terlepas dari kontroversi perizinan AI dalam pembuatan film, Academy of Motion Picture Arts and Sciences berhasil melangkah lebih jauh dengan kebijakan ini. Menurut laporan New York Times, Academy merupakan organisasi pertama yang menyinggung tentang penggunaan AI.
Pasalnya, seluruh pembuat film harus mengungkapkan apakah mereka menggunakan AI di dalam proses produksinya. Sepertinya, hal ini dilakukan untuk menjawab kontroversi penggunaan AI dalam film The Brutalist dan Emilia Pérez.
Kedua film yang masuk nominasi Film Terbaik itu mengakui bahwa pihak produksi menggunakan AI. Kabarnya, teknologi ini digunakan untuk memanipulasi suara aktris sehingga jangkauan bernyanyinya bisa lebih luas.