Bagikan:

JAKARTA - Inter Milan gagal menang lawan Barcelona hanya gara-gara jari kaki gelandang Henrikh Mkhitaryan yang dinilai terlalu maju sehingga dinyatakan offside. Pelatih Simone Inzaghi pun kesal dan kecewa karena Inter akhirnya hanya mampu bermain imbang 3-3 di laga pertama semifinal di Stadion Olimpic Lluis Companys, Kamis, 1 Mei 2025 dini hari WIB.

Inter membuang peluang meraih kemenangan setelah melakoni laga pertama semifinal di kandang Barca. Hasil imbang itu jelas mengecewakan karena Inter menunjukkan performa maksimal. Bahkan tim Serie A Italia ini sudah unggul 2-0 dan Marcus Thuram sudah mencetak gol saat laga baru berjalan satu menit.

Hanya, Barca mampu mengejar ketinggalan melalui Lamine Yamal dan Ferran Torres. Saat skor 2-2, Inter kembali unggul setelah Denzel Dumfries mencetak brace. Namun lagi-lagi, Barca menyamakan skor menjadi 3-3 setelah kiper Yann Sommer membuat gol bunuh diri.

Dalam posisi imbang, Inter yang mendapat tekanan dari Barca dengan keunggulan penguasaan bola mencapai 69% sesungguhnya berhasil menambah gol melalui Mkhitaryan.

Hanya gol yang tercipta di menit 76 dianulir. Wasit yang meninjau gol itu lewat VAR menilai jari kaki Mkhitaryan berada di depan pemain terakhir Barca.

Meski posisi jari kaki itu sangat tipis, Mkhitaryan tetap dinyatakan offside. Gol dia secara otomatis tidak sah. Keputusan itu sudah pasti mempengaruhi hasil akhir pertandingan sehingga Inzaghi mengaku kecewa dengan dianulirnya gol Mkhitaryan.

"Kami bermain sangat bagus dan bisa unggul 2-0. Tetapi saya sungguh tidak mengerti mengapa gol itu dianulir. Ini sungguh disesalkan," kata Inzaghi seperti dikutip Football Italia.

"Kami menunjukkan performa terbaik saat menghadapi tim yang menurut saya terbaik di dunia," ucapnya.

Inzaghi memang kemudian diminta menyaksikan tayangan grafis dari Teknologi Offside Semi-Otomatis. Tayangan itu merekam posisi kaki Mkhitaryan saat mencetak gol yang begitu tipis dengan jarak pemain Barca, terutama pada bagian lututnya.

"Sayang sekali, insiden itu yang akhirnya membuat perbedaan. Tetapi ini tak mengubah pandangan saya terhadap pemain. Penampilan mereka memang fantastis," kata dia lagi.

Inzaghi pantas memuji performa dan usaha keras Nicolo Barella dkk. Apalagi tim mengalami keterpurukan dengan menelan tiga kekalahan berturut-turut. Bagaimana tidak, AC Milan membantai Inter 3-0 di semifinal kedua Coppa Italia. Kekalahan yang menggagalkan Inter memburu treble.

Selanjutnya, Nerazzurri mengalami dua kekalahan di kompetisi domestik. Hasil buruk itu menjadikan Inter kehilangan takhta klasemen yang direbut Napoli.

"Menurut saya tim kami menunjukkan penampilan terbaik. Setelah menuai hasil buruk, kami menyaksikan Inter yang sesungguhnya. Mereka yang bermain dengan hati. Ini yang membuat saya bangga," katanya.

"Tentu kami ingin menang. Tetapi ini memang pertandingan yang menarik dan hasil tersebit menjadikan peluang kedua tim sama-sama terbuka. Kita lihat saja bagaimana laga kedua. Segalanya sangat mungkin bagi kami. Laga ini menunjukkan kami tim yang kuat dan kami harus membuktikannya di setiap pertandingan," ucap Inzaghi.

Hasil imbang itu menjadikan Inter memiliki peluang sama dengan Barca saat kedua tim kembali bertemu di kandang Inter di Stadion Giuseppe Meazza, Rabu, 7 Mei 2025 dini hari WIB. Inter sedikit diuntungkan karena bermain di hadapan pendukung sendiri.

"Kami tahu pertandingan semifinal memang sulit. Tetapi pertandingan pada Selasa [waktu setempat] merupakan final," kata Inzaghi menegaskan.

Sementara, pelatih Barca Hansi Flick mengakui tim terlambat panas. Akibatnya Barca mengawali laga dengan buruk dan bahkan sudah kebobolan di menit pertama.

"Kami mengawali laga dengan sangat buruk. Namun kami akhirnya kembali ke jalur yang tepat. Di babak kedua, pertandingan memang spektakuler," kata Flick.

Lebih lanjut, mantan pelatih Bayern Munchen ini mengatakan, "Masih ada satu pertandingan lagi dan kami harus memenangkannya. Menurut saya laga ini memang 'final sebelum final'."